Pantai Kuta Mandalika memiliki hamparan pasir putih yang sangat luas. Pantai ini terlihat menawan berpadu dengan keindahan bukit-bukit yang mengelilinginya.
Pasir putih di sini memiliki bentuk yang unik yakni bulat-bulat krem. Persis seperti butiran-butiran merica.
Pantai Kuta merupakan objek wisata yang cocok untuk seluruh keluarga. Keadaan alam yang nyaman menjadikan lokasi ini aman untuk mengajak anak-anak bermain di daerah pantai. Desa Kuta mulai menjadi tempat tujuan wisata yang menarik di Indonesia sejak adanya hotel-hotel baru dan dekat dengan Mandalika International Circuit sirkuit balap yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Desa Kuta,
Selain keindahan alam yang dapat dinikmati di desa ini, satu kali dalam setahun diadakan upacara Sasak atau upacara Bau Nyale,
Nama Mandalika diambil dari cerita legenda yang berasal di kalangan masyarakat setempat, yaitu seorang putri yang sangat cantik bernama Mandalika. Konon menurut kisah yang ada, Putri Mandalika yang cantik jadi incaran banyak pemuda, bahkan pangeran.
Namun, Putri Mandalika tak mau menerima satupun pinangan para pemuda tersebut. Ia memilih melompat ke laut dari bukit tersebut.
Putri Mandalika yang menceburkan diri ke laut dipercayai oleh masyarakat sekitar menjelma menjadi sosok cacing laut yang dinamakan Nyale.
Pada saat-saat tertentu, banyak cacing Nyale yang muncul ke permukaan laut hingga ke pantai. Kondisi ini terjadi selama satu tahun sekali dengan adanya festival yang diadakan untuk menghormati cacing-cacing tersebut.
Oleh masyarakat sekitar cacing-cacing ini diolah menjadi hidangan makanan yang lezat sebagai rasa terima kasih kepada Putri Mandalika. Hari-hari kemunculan cacing Nyale pun kini menjadi momen yang ditunggu oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Hal ini merupakan salah satu daya tarik di kawasan Pantai Kuta. Sehingga banyak wisatawan yang tertarik untuk melakukan kegiatan dalam Festival Bau Nyale, yaitu menangkap cacing Nyale dan kemudian dijadikan sebagai hidangan makanan.
